Kab. Tangerang Jadi Titik Sentral Tanam Padi Serentak se-Indonesia

2 minutes reading
Wednesday, 23 Apr 2025 14:31 0 2 Admin

KAB. TANGERANG (TangerangSiber.id) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara virtual membuka Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 provinsi, sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Di Provinsi Banten, kegiatan ini dipusatkan di Desa Rancalabuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Rabu (23/4/2025).

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa proses tanam padi di wilayahnya berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

“Hari ini kegiatan tanam di Kecamatan Kemiri berjalan baik. Saya mendampingi Pak Gubernur, Pak Kapolda, Wakajati, Kapolres, Danramil, secara simbolis memulai penanaman. Kami harap, empat bulan ke depan hasil panennya memuaskan,” ujar Bupati.

Ia menjelaskan bahwa rata-rata produktivitas gabah di Kabupaten Tangerang mencapai 7 ton per hektare, dan Pemkab bersama Pemprov Banten terus menjamin ketersediaan sarana pendukung seperti pupuk, alat pertanian, dan pengendalian hama.

“Ini pencapaian yang patut disyukuri. Dukungan dari pemerintah terus kami pastikan agar para petani bisa bekerja secara maksimal,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga menjalin sinergi dengan Bulog untuk menjamin penyerapan hasil panen dengan harga gabah yang kompetitif, yakni sekitar Rp6.500 per kilogram.

Gubernur Banten, Andra Soni, dalam kesempatan itu menargetkan luas tanam padi di wilayah Banten mencapai 38.000 hektare pada April 2025, dengan target produksi 2,8 juta ton gabah atau setara 1,8 juta ton beras.

“Kami dorong peningkatan produksi melalui intensifikasi lahan, modernisasi alat pertanian, dan perbaikan irigasi. Optimalisasi lahan di wilayah selatan Banten juga menjadi perhatian kami,” jelas Gubernur.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor bersama Forkopimda dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat ketahanan pangan di Banten.

“Kami yakin dengan semangat gotong royong, Banten siap berkontribusi besar dalam ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang mengikuti kegiatan dari Banyuasin, Sumatera Selatan, menyampaikan bahwa transformasi teknologi pertanian kini memungkinkan efisiensi besar dalam proses produksi.

“Dulu menanam satu hektare padi butuh waktu 25 hari, sekarang dengan mekanisasi, 25 hektare bisa ditanam dalam sehari. Ini lompatan besar,” ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya bisa swasembada, tapi juga menjadi lumbung pangan dunia.

“Ketahanan pangan adalah pondasi utama stabilitas nasional. Selama kita mampu memproduksi pangan sendiri, kita tidak perlu takut pada fluktuasi global,” pungkasnya.(man/joe)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

Recent Comments

No comments to show.
LAINNYA